Gelar Musran, NU Lebbeng Timur Pilih Kader Terbaik sebagai Pimpinan Baru

NU Online Pasongsongan

Musyawarah Ranting (Musran) yang sukses digelar Pengurus Ranting (PR) NU Lebbeng Timur pada Kamis (26/08/21) siang telah menetapkan Ustadz Sirajuddin sebagai pilihan terbaik dalam memimpin kepengurusan NU di Lebbeng Timur.

Terpilihnya Ustadz Sirajuddin secara aklamasi ditempuh melalui musyawarah mufakat, sehingga dia ditetapkan sebagai Ketua PR NU Lebbeng Timur Periode 2021-2026. Sedangkan dalam sidang ahlul halli wal aqdi, KH Abd Rahim disepakati sebagai Rais Syuriyah di ranting tersebut.      

Dalam sambutannya, KH Abd Rahim sampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus MWCNU Pasongsongan yang menurutnya dianggap telah bekerja keras membenahi kepengurusan ranting, khususnya di Lebbeng Timur.  

“Tiada balasan apapun yang pantas kami berikan atas kerja keras pengurus MWC selama ini dalam membenahi ranting, utamanya ranting di Lebbeng Timur. Kami hanya bisa berdoa, semoga pengurus MWC tergolong orang yang dicintai Allah Swt,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Gufron tersebut.

Sementara itu, K Ahmad Riyadi dalam penyampaiannya mengatakan bahwa konferensi atau musran di tingkat ranting adalah kewajiban yang harus dilaksanakan pengurus NU di setiap tingkatan. 

“Agar terjadi regenerasi, evaluasi, dan perencanaan yang matang tentang program ke depan, pengurus NU harus melaksanakan konferensi atau musran dalam setiap lima tahun sekali,” ungkapnya.

Sedangkan musran menurutnya adalah tanggung jawab pengurus MWC yang harus dilaksanakan.

Alhamdulillah, kami telah melaksanakan Musran di empat ranting, yakni Rating NU Padangdangan, Soddara I, Rajun, dan di Lebbeng Timur saat ini,” terangnya.

Lebih lanjut, Ketua MWCNU Pasongsongan itu mengingatkan pentingnya mengabdi di NU demi diakui sebagai santri KH Hasyim Asy'ari.

“Saya yakin haqqul yakin bahwa orang yang siap menjadi pengurus NU adalah orang yang betul-betul ikhlas mengabdi kepada para muassis NU. Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari telah menjamin, siapa saja yang berkhidmat di NU akan diakui sebagai santri beliau dan didoakan husnul khatimah,” pungkasnya.

Musran yang dipusatkan di PP. Al Gufron juga disepakati terbentuknya perkumpulan LINU. Menurut rencana, perkumpulan tersebut akan dilaksanakan dalam satu bulan sekali.

Selain dihadiri beberapa pengurus harian MWC dan ranting, acara tersebut juga dihadiri para kiai setempat.

 

Pewarta: Fahmi

Editor: Dayat
Dokumen: MWCNU Pasongsongan

Posting Komentar

0 Komentar