Menunggu Awan



Aku ingin terbahak saja pada angsana Mengapa engkau begitu lupa pada angin teman kita yang dulu bersama-sama menari di ujung pagi ketika kita lelah menyandar pada awan lalu aku ingat pada adzan yang berkumandang memanggil kita untuk berbaris dalam sujud penyerahan dan kau pun ikut bersamaku di sini tunduk dalam ketiadaan Tiada habis aku tersenyum padamu duhai angsana kuberikan engkau angin agar engkau menari tetapi engkau tak pernah mengerti betapa rindunya aku menunggu awan menjemputku ke langit ketujuh untuk menemui Tuhan kekasih hatiku


Posting Komentar

0 Komentar