Ebi Langkung: Berpijak pada Lokalitas


Di tengah fenomena global dengan berbagai persoalan yang kian mengancam keberlangsungan hidup manusia, maka berpijak pada lokalitas adalah langkah yang harus kita upayakan, khususnya sebagai masyarakat Indonesia.

Hal itu di ungkapkan Ebi Langkung saat menjadi pemateri pada Lesehan Sastra Lesbumi NU Pasongsongan yang digelar di Auditorium Kantor MWCNU Pasongsongan, Ahad (25/04/21) malam.

“Jika kita melihat berbagai fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, misalnya pemaksaan kehendak, tidak saling menghormati antar sesama, maka lokalitas kita sebagai masyarakat Indonisa sudah tercerabut,” jelasnya.

Indonesia pada masa lalu, menurut pria yang akrab di sapa Ebi, dikenal dengan karakteristik masyarakat yang toleran, ramah, saling menolong, bersahabat dan lain sebagainya.

“Tentu saja, karakteristik ini tidak lepas dari peran adat-istiadat sehingga membentuk perilaku masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ahmad Kusairi mengatakan bahwa nilai lokal dan adat istiadat merupakan identitas dan karakteristik bangsa Indonisia. Sebab, didalamnya terdapat penanaman nilai individu sehingga membentuk perilaku di tengah masyarakat.

“Karena itu, strategi kebudayaan harus menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan mendatang,” tandasnya.

 

Pewarta: Amir

Editor: Ahmad Junaidi

Foto: Dokumen MWCNU Pasongsongan

Posting Komentar

0 Komentar