Selama Ramadhan, Kader Penggerak NU Padangdangan Gelar Musik Tongtong

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kesenian tradisional, Kader Penggerak Ranting NU Padangdangan gelar musik tongtong selama Ramadhan ini. Menurut Pak Hermanto, Musik tontong itu dimainkan menjelang sahur.

"Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap kesenian tradisional, musik tongtong ini juga ditujukan untuk membangunkan orang-orang yang hendak sahur," jelas Ketua Ranting NU Padangdangan itu kepada NU Online saat di temui di rumahnya, Padangdangan, Ahad (18/04/21) siang.

Selain itu, dirinya juga ingin memanfaatkan potensi daerah tersebut yang sangat antusias terhadap kesenian tradisional.

"Hanya saja, bagaimana kita mengemasnya melalui wadah yang sangat representatif," tambahnya.

Karena itu, Pak Herman sapaan akrabnya berharap agar Lesbumi MWCNU Pasongsongan bisa mengapresiasi kesenian tersebut, sehingga dapat ditampilkan pada event di tingkat Kabupaten.

Sementara itu, K. Ozair setelah dikonfirmasi NU Online menyetujui langkah Pak Hermanto tersebut. Bahkan, beliau yang saat ini menjabat sebagai Rais Syuriah Ranting NU Padangdangan siap memfasilitasi segala kebutuhan terkait musik tongtong tersebut.

"Ini merupakan terobosan dakwah yang cemerlang bagi pengurus Ranting NU Padangdangan. Sebab, berdakwah itu tidak hanya menyodorkan halal dan haram, surga ataupun neraka. Karena itulah, strategi dakwah Sunan Kalijaga purlu kita teladini, yakni berdakwah melalui kesenian," tegasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Ahmad Jasimul Ahyak Ketua Lesbumi MWCNU Pasongsongan juga menyatakan kesiapannya untuk mengapresiasi musik tontong yang menjadi garapan Pengurus Ranting NU Padangdangan.

"Kami siap mengapresiasi musik tontong tersebut, sebab hal itu merupakan bagian dari tanggung jawab kami di Lesbumi,” ungkapnya.

 

Pewarta: Amir

Editor: Ahmad Junaidi

Dokumen: MWCNU Pasongsongan 

Posting Komentar

0 Komentar