Sebagai salah satu upaya dalam melestarikan kesenian tradisional, Lesbumi NU Pasongsongan gelar macapat virtual yang disiarkan langsung di kanal Youtube TVMWCNU Pasongsongan dan fanspage NU Online Pasongsongan pada Sabtu (21/08/21) malam.
Pagelaran macapat yang dipusatkan di Kantor MWCNU Pasongsongan dihadiri oleh 5 seniman macapat Pasongsongan. Turut hadir Wakil Ketua MWCNU Pasongsongan K Salehoddin Khair untuk membacakan tembang pangkur hasil gubahannya sendiri, yakni tentang sejarah NU.
Sebagai warisan leluhur, K Ahmad Riyadi dalam sambutan singkatnya mengingatkan pentingnya memperkenalkan dan menghidupkan kembali kesenian macapat, utamanya bagi generasi milenial. Sebab, macapat menurutnya mengandung nilai falsafah yang harus difahami, khususnya untuk kaum muda.
“Meskipun saya kurang begitu mendalami macapat, namun saya bisa menangkap nilai falsafah yang terkandung di dalamnya,” tutur Ketua MWCNU Pasongsongan itu.
Terkait pentingnya pagelaran macapat virtual, Ahmad Jasimul Ahyak dalam kesempatan yang berbeda mengatakan bahwa para seniman macapat harus lebih progresif menyikapi perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ini.
Karena itulah, digelarnya macapat virtual kali ini, menurut Ketua Lesbumi NU Pasongsongan tersebut, merupakan salah satu upaya memperkenalkan macapat kepada generasi melenial yang tidak lepas dari gedget.
“Pembentukan perkumpulan macapat saja tidak cukup. Untuk itu, kami bersama Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Pasongsongan akan selalu menggelar macapat virtual,” ungkapnya kepada bintangsembilannews.com.
Pewarta: Amir
0 Komentar