Puncak Harlah di Pasongsongan Digelar di Ranting NU Montorna II


NU Online Pasongsongan

Berpusat di Dusun Lenteng, Desa Montorna, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU) Montorna II sukses menggelar Haul Muassis, Kamis (17/02/2022).

Haul Muassis yang dihadiri Banom, Lembaga, dan Ranting NU se-Kecamatan Pasongsongan merupakan puncak peringatan harlah ke-99 NU setelah melewati belasan kegiatan harlah di Pasongsongan.    

Terpilihnya ranting tersebut sebagai puncak dari berbagai kegiatan harlah tidak lepas dari persoalan letak giografis yang oleh K Ahmad Riyadi dalam sambutannya disebut 3T, yakni terluar, terdalam dan terpencil.

Meskipun begitu, semangat yang dibuktikan warga setempat dalam dalam menyambut momen penting di NU membuat Ketua MWCNU Pasongsongan tersebut tekagum-kagum. Karena itu, atas semangat yang telah mereka buktikan, dirinya nyatakan kesiapannya hadir di setiap kegiatan, bahkan di pekumpulan LINU yang gelar secara rutin.

“Sebanarnya, kehadiran saya saat ini adalah yang ke 8 kalinya. Namun, saya tetap berkomitmen hadir di setia kegiatan,” katanya.

Sementara itu, K Imam Sutaji dalam tausiah ke-NU-annya menyampaikan dua hal penting, kenapa harus ber-NU. Pertama, NU menurut Kiai Imam adalah jariah Syaikhona Kholil, Kiai Hasyim Asy'ari, dan para ulama se-Nusantara.

“Dengan menjaga jaraih tersebut, kita akan diberi kejayaan dan kemakmuran. Sebaliknya, kita akan dibebani oleh berbagai kesulitan jika jariah tersebut tidak dirawat,” jelasnya.

Kedua, ditegaskan pula bahwa NU telah mempertemukan harapan dan kenyataan. Semisal, Ketua LDNU PC Sumenep itu mencontohkan harapan di berbagai negara yang gagal mempersatukan agama dan negara.

“Tetapi, dengan adanya NU, Islam dan negara bisa beriringan. Bahkan, Indonesia yang dihuni oleh beberapa agama dan budaya yang berbeda, justru tidak pernah bertengkar karena perbedaan tersebut,” terangnya.  

Di akhir penyampaian, Instruktur Wilayah PKPNU Jawa Timur itu mengajak agar warga yang hadir dikesempatan tersebut bisa mensyukuri segala kekayaan yang dimiliki Indonesia, termasuk pula 30 bahan tambang yang tidak dimiliki oleh negara lain.

“Hari ini, kita adalah bangsa yang dipilih oleh Allah SWT ditempatkan di potongan surga yang terdampar di nusantara yang kita sebut sebagai Indonesia,” pungkasnya sebelum kemudian dilanjutkan dengan doa yang dibacakan oleh KH Ainul Yaqin, Pengasuh Ponpes Annuqayah Guluk-guluk.

 

Pewarta: Ahmad Jasimul Ahyak

Editor: Syarif Hidayatullah Fajar  
Dokumen: MWCNU Pasongsongan

Posting Komentar

0 Komentar